Azan Pertama di Selatan Bumi Sakura
Sedih dan bahagia bercampur dalam suasana solat Jumaat pertama di masjid pertama yang dibina di Pulau Kyushu, pulau selatan di bumi sakura. Jepun adalah negara dengan majoriti penduduknya sekitar 80% penganut Shinto atau Buddha, walaupun pada kenyataannya mereka majoritinya tidak peduli tentang agama dan hidup dalam materialistik. Sekitar 70.000 dari 120 juta penduduk Jepun adalah beragama Islam.
Pulau Kyushu adalah pulau ketiga terbesar di Jepun dengan Fukuoka sebagai pusat kotanya. Perjuangan mendirikan masjid di Fukuoka ini lebih dari 10 tahun lamanya dan menjalani estafet dari muslim-muslim pendatang yang rata-rata adalah pelajar dengan masa tinggal hanya sekitar 3 – 5 tahun. Tahun 1998 adalah KUMSA (Kyushu University Moslem Student Association) pertama kali meluncurkan kampanye projek masjid di Fukuoka. Setelah melewati berbagai rintangan mulai dari dana, pencarian lokasi, keizinan dan sebagainya maka pada tanggal 20 Mac 2009 akhirnya Muslim di Pulau Kyushu, khususnya di kota Fukuoka dapat menikmati solat jumaat pertama di masjid.
Fukuoka Masjid Al Noor Islamic Culture Center berdiri di atas area 336 m2 dengan luas keseluruhan bangunan 3 tingkat dan basement 672 m2. Dana penbinaan masjid berasal dari sumbangan pemerintah Arab Saudi dan sumbangan umat Islam dari berbagai negara yang tinggal di Pulau Kyushu. Masjid yang mulai dibangunkan sejak tahun 2008 ini berdiri dengan indah di lokasi yang cukup strategik di pusat kota.
Suasana haru juga dilafazkan dalam khutbah panjang yang disampaikan oleh Brother Ahmad Maeno, Khatib asli, yang berasal dari Jepun, mengajak Muslim di Fukuoka untuk menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan dan mengenalkan Islam dengan baik dan betul. Khatib mengajak untuk melakukan pendekatan secara berperingkat kepada orang Jepun dan menjelaskan 3 prerkara penting iaitu menjelaskan tauhid, mengajak dengan ikhlas dan hikmah , dan mendidik muslimah mualaf yang merupakan sebahagian terbesar dari mualaf di Jepun lebih dari 90% dan mereka adalah ibu bagi generasi kedua Muslim di Jepun.
Kegembiraan terpancar dari wajah ratusan Muslim dan Muslimah yang hadir saat itu. Muslim memenuhi tingkat 1 dan basement, manakala Muslimah memenuhi tingkat 2 dan 3 turut mendengarkan khutbah. Berbagai cenderamata semakin menambah keceriaan hadirin saat itu. Rasa syukur semakin besar ketika suara azan dibenarkan untuk dilaungkan keluar masjid, padahal sebelumnya ditentang oleh penduduk setempat. Biarkan nama-Mu berkumandang indah, menembus relung-relung hati dan mengetuk untuk kembali kepada-Mu dalam hiruk-pikuk materialisme Jepun. Hati semakin tertunduk mendengarkan suara azan pertama menembus langit di selatan bumi Sakura.
Pulau Kyushu adalah pulau ketiga terbesar di Jepun dengan Fukuoka sebagai pusat kotanya. Perjuangan mendirikan masjid di Fukuoka ini lebih dari 10 tahun lamanya dan menjalani estafet dari muslim-muslim pendatang yang rata-rata adalah pelajar dengan masa tinggal hanya sekitar 3 – 5 tahun. Tahun 1998 adalah KUMSA (Kyushu University Moslem Student Association) pertama kali meluncurkan kampanye projek masjid di Fukuoka. Setelah melewati berbagai rintangan mulai dari dana, pencarian lokasi, keizinan dan sebagainya maka pada tanggal 20 Mac 2009 akhirnya Muslim di Pulau Kyushu, khususnya di kota Fukuoka dapat menikmati solat jumaat pertama di masjid.
Fukuoka Masjid Al Noor Islamic Culture Center berdiri di atas area 336 m2 dengan luas keseluruhan bangunan 3 tingkat dan basement 672 m2. Dana penbinaan masjid berasal dari sumbangan pemerintah Arab Saudi dan sumbangan umat Islam dari berbagai negara yang tinggal di Pulau Kyushu. Masjid yang mulai dibangunkan sejak tahun 2008 ini berdiri dengan indah di lokasi yang cukup strategik di pusat kota.
Suasana haru juga dilafazkan dalam khutbah panjang yang disampaikan oleh Brother Ahmad Maeno, Khatib asli, yang berasal dari Jepun, mengajak Muslim di Fukuoka untuk menjadikan masjid sebagai pusat pendidikan dan mengenalkan Islam dengan baik dan betul. Khatib mengajak untuk melakukan pendekatan secara berperingkat kepada orang Jepun dan menjelaskan 3 prerkara penting iaitu menjelaskan tauhid, mengajak dengan ikhlas dan hikmah , dan mendidik muslimah mualaf yang merupakan sebahagian terbesar dari mualaf di Jepun lebih dari 90% dan mereka adalah ibu bagi generasi kedua Muslim di Jepun.
Kegembiraan terpancar dari wajah ratusan Muslim dan Muslimah yang hadir saat itu. Muslim memenuhi tingkat 1 dan basement, manakala Muslimah memenuhi tingkat 2 dan 3 turut mendengarkan khutbah. Berbagai cenderamata semakin menambah keceriaan hadirin saat itu. Rasa syukur semakin besar ketika suara azan dibenarkan untuk dilaungkan keluar masjid, padahal sebelumnya ditentang oleh penduduk setempat. Biarkan nama-Mu berkumandang indah, menembus relung-relung hati dan mengetuk untuk kembali kepada-Mu dalam hiruk-pikuk materialisme Jepun. Hati semakin tertunduk mendengarkan suara azan pertama menembus langit di selatan bumi Sakura.
Post a Comment