Assalamualaikum | Welcome to My Blog | Sila Masukkan Address Blog Anda Dibawah Ini | Terima Kasih

Archives

Post

Gambar Peristiwa Objek Di Langit



Pada 26 Julai 1992 telah berlaku satu fenomena yang sangat aneh, sekumpulan 200 pelajar sebuah sekolah agama di Klang, Selangor; mendakwa melihat 26 objek aneh yang secara tiba-tiba muncul di langit.

Objek aneh tersebut adalah gambaran 26 imej yang kelihatan di langit. Fenomena objek di langit ini telah mengemparkan Malaysia pada tahun 1992. Pelbagai spekulasi dan teori telah dibentangkan.

Malah pihak Jabatan Agama Islam Selangor (JAIS) sendiri telah melakukan penyiasatan sendiri. Pada mulanya mereka telah mengesahkan bahawa kejadian ini benar-benar berlaku berdasarkan temubual dengan saksi-saksi yang terlibat. Pihak Jais mengumumkan perkara ini dalam sebuah sidang akhbar pada 10 Oktober 1992.


Ekoran dari kejadian ini, ada sesetengah pihak yang mula mengambil kesempatan. Gambar-gambar objek di langit mula dijual. Malah ada juga kumpulan tertentu yang meramalkan bandar Klang akan tenggelam dilanda banjir. Mereka mengutip derma untuk membina 3 buah kapal besar. Ramai yeng terpengaruh dan kumpulan ini berjaya menyiapkan satu dari 3 buah kapal yang dirancang.

Ekoran dari itu, pihak Bahagian Hal-Ehwal Agama Islam, Jabatan Perdana Menteri (BHEAI-JPM) pula melakukan siasatan. Dan akhirnya mereka mengishtiharkan bahawa kejadian Objek Di Langit ini hanyalah satu penipuan.

Benar atau tidak, peristiwa ini masih lagi menjadi misteri. Sungguhpun paparan imej di angkasa memang tidak mustahil boleh dilakukan dengan peralatan laser berteknologi tinggi, namun kita juga tidak harus lupa kepada kebesaran Allah.

Apa pendapat korang?
READ MORE--->

.:::. Mehnah-Mu Penghapus Dosaku .:::.: October 2009
Post

Abdurrahman bin Auf


Abdurrahman bin Auf termasuk kelompok delapan yang mula-mula masuk Islam; termasuk kelompok sepuluh yang diberi kabar gembira oleh Rasulullah masuk surga; termasuk enam orang sahabat yang bermusyawarah (sebagai formatur) dalam pemilihan khalifah sesudah Umar bin Khattab r.a.; dan seorang mufti yang dipercayai Rasulullah saw. untuk berfatwa di Madinah selagi beliau masih hidup di tengah-tengah masyarakat kaum muslimin.

Namanya pada masa jahiliah adalah Abd Amr. Setelah masuk Islam Rasulullah saw. memanggilnya Abdurrahman bin Auf. Itulah dia Abdurrahman bin Auf r.a.

Abdurrahman bin Auf masuk Islam sebelum Rasulullah saw. masuk ke rumah Al-Arqam, yaitu dua hari sesudah Abu Bakar ash-Shidiq masuk Islam. Sama halnya dengan kelompok kaum muslimin yang pertama-tama masuk Islam, Abdurrahman bin Auf tidak luput dari penyiksaan dan tekanan dari kaum kafir Quraisy, tetapi dia sabar dan tetap sabar. Pendiriannya teguh dan senantiasa teguh. Dia menghindari dari kekejaman kaum Quraisy, tetapi selalu setia dan patuh membenarkan risalah Muhammad. Kemudian dia turut pindah (hijrah) ke Habasyah bersama-sama kawan-kawan seiman untuk menyelamatkan diri dan agama dari tekanan kaum Quraisy yang senantiasa menerornya.

Tatkala Rasulullah saw. dan para sahabat beliau diijinkan Allah hijrah ke Madinah. Abdurrahman menjadi pelopor bagi orang-orang yang hijrah untuk Allah dan Rasul-Nya. Dalam perantauan, Rasulullah mempersaudarakan orang-orang muhajirin dan orang-orang Anshar. Maka Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan Sa'ad bin Rabi' al-Anshari r.a.

Pada suatu hari Sa'ad berkata kepada saudaranya, Abdurrahman, "Wahai saudaraku Abdurrahman! Aku termasuk orang kaya di antara penduduk Madinah. Hartaku banyak. Saya mempunyai dua bidang kebun yang luas, dan dua orang pembantu. Pilihlah olehmu salah satu di antara kedua kebun itu, kuberikan kepadamu mana yang kamu sukai. Begitu pula salah seorang di antara kedua pembantuku, akan kuserahkan mana yang kamu senangi, kemudian aku nikahkan engkau dengan dia."

Jawab Abdurrahman bin Auf, "Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepada Saudara, kepada keluarga Saudara, dan kepada harta Saudara. Saya hanya akan minta tolong kepada Saudara menunjukkan di mana letaknya pasar Madinah ini."

Sa'ad menunjukkan pasar tempat berjual beli kepada Abdurrahman. Maka, mulailah Abdurrahman berniaga di sana, berjual beli, melaba dan merugi. Belum berapa lama dia berdagang, terkumpullah uangnya sekadar cukup untuk mahar menikah. Dia datang kepada Rasulullah memakai harum-haruman. Beliau menyambut kedatangan Abdurrahman seraya berkata, "Wah, alangkah wanginya kamu, hai Abdurrahman."

Kata Abdurrahman, "Saya hendak menikah ya Rasulullah."

Tanya Rasulullah, "Apa mahar yang kamu berikan kepada istrimu?"
Jawab Abdurrahman, "Emas seberat biji kurma."

Kata Rasulullah, "Adakan kenduri, walau hanya dengan menyembelih seekor kambing. Semoga Allah memberkati pernikahanmu dan hartamu."

Kata Abdurrahman, "Sejak itu dunia datang menghadap kepadaku (hidupku makmur dan bahagia). Hingga seandainya aku angkat sebuah batu, maka dibawahnya kudapati emas dan perak."

Dalam Perang Badar, Abdurrahman turut berjihad fi sabilillah, dan dia berhasil menewaskan musuh-musuh Allah, antara lain Umair bin Utsman bin Ka'ab bin Auf at-Taimy. Dalam Perang Uhud, dia tetap teguh bertahan di samping Rasulullah, ketika tentara muslimin banyak yang meninggalkan medan laga. Ketika selesai perang dan kaum muslimin keluar sebagai pemenang, Abdurrahman mendapatkan hadiah sembilan luka parah menganga di tubuhnya dan dua puluh luka kecil. Walau luka kecil, namun di antaranya ada yang sedalam anak jari. Sekalipun begitu, perjuangan dan pengorbanan Abdurrahman di medan tempur jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan perjuangan dan pengorbanannya dengan harta benda.

Pada suatu hari Rasulullah saw. berpidato membangkitkan semangat jihad dan pengorbanan kaum muslimin. Beliau berdiri ditengah-tengah para sahabat. Kata beliau, antara lain, "Bersedekahlah tuan-tuan! Saya hendak mengirim satu pasukan ke medan perang."

Mendengar ucapan Rasulullah saw. tersebut, Abdurrahman bergegas pulang ke rumahnya dan cepat pula kembali ke hadapan Rasululalh di tengah-tengah kaum muslimin. Katanya, "Ya Rasulallah! saya mempunyai uang emapt ribu. Dua ribu saya pinjamkan kepada Allah dan dua ribu saya tinggalkan untuk keluarga saya." Lalu uang yang dibawa dari rumah itu diserahkan kepada Rasulullah dua ribu.

Sabda Rasulullah, "Semoga Allah melimpahkan berkah-Nya kepadamu terhadap harta yang kamu berikan dan semoga Allah memberkati pula harta yang kamu tinggalkan untuk keluargamu."

Ketika Rasulullah bersiap untuk menghadapi Perang Tabuk, beliau membutuhkan jumlah dana dan tentara yang tidak sedikit, karena jumlah tentara musuh, yaitu tentara Rum cukup banyak. Di samping itu, Madinah tengah mengalami musim panas. Perjalanan ke Tabuk sangat jauh dan sulit. Dana yang tersedia hanya sedikit. Begitu pula hewan kendaraan tidak mencukupi. Banyak di antara kaum muslimin yang kecewa dan sedih karena ditolak Rasulullah saw. menjadi tentara yang akan turut berperang, sebab kendaraan untuk mereka tidak mencukupi. Mereka yang ditolak itu kembali pulang dengan air mata bercucuran kesedihan, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk disumbangkannya. Mereka yang tidak terima itu terkenal dengan nama Al-Bakkaain (orang yang menangis) dan pasukan yang berangkat terkenal dengan sebutan Jaisyul 'Usrah (pasukan susah).

Karena itu, Rasulullah memerintah kaum muslimin mengorbankan harta benda mereka untuk jihad fie sabilillah. Dengan patuh dan setia kaum muslimin memperkenankan seruan Nabi yang mulia. Abdurrahman turut memelopori dengan menyerahkan dua ratus uqiyah emas. Maka kata Umar bin Khattab berbisik kepada Rasulullah saw., "Agaknya Abdurrahman berdosa, tidak meninggalkan uang sedikit juga untuk istrinya."

Rasulullah saw. bertanya kepada Abdurrahman, "Adakah engkau tinggalkan uang belanja untuk istrimu?"

Abdurrahman menjawab, "Ada! mereka saya tinggali lebih banyak daripada yang saya sumbangkan."

Tanya Rasulullah saw., "Berapa?"

Jawab Abdurrahman, "Sebanyak rezeki, kebaikan, dan upah yang dijanjikan Allah."

Pasukan tentara muslimin berangkat ke Tabuk. Allah memuliakan Abdurrahman dengan kemuliaan yang belum pernah diperolah kaum muslimin seorang jua pun, yaitu ketika waktu salat sudah masuk, Rasulullah terlambat hadir. Maka, Abdurrahman menjadi imam salat berjamaah bagi kaum muslimin ketika itu. Setelah hampir selesai rakaat pertama, Rasulullah tiba, lalu beliau salat di belakang Abdurrahman dan mengikutinya sebagai makmum. Apakah lagi yang lebih mulia dan utama daripada menjadi imam bagi pemimpin umat dan pemimpin para nabi, yaitu Muhammad Rasulullah saw.

Setelah Rasululalh saw. wafat, Abdurrahman bin Auf bertugas menjaga kesejahteraan dan keselamatan ummahatul mukminin (istri para Rasulullah). Dia bertanggung jawab memenuhi segala kebutuhan mereka dan mengadakan pengawalan bagi ibu-ibu yang mulia itu bila bepergian. Apabila para ibu tersebut pergi haji, Abdurrahman turut pula bersama-sama mereka. Dia yang menaikkan dan menurunkan para ibu itu ke atas haudaj (sekedup) khusus mereka. Itulah salah satu bidang khusus yang ditangani Abdurrahman. Dia pantas bangga dan bahagia dengan tugas dan kepercayaan yang dilimpahkan para ibu orang-orang mukmin kepadanya.

Salah satu bukti yang dibaktikan Abdurrahman kepada ibu-ibu yang mulia, ia pernah membeli sebidang tanah seharga empat ribu dinar. Lalu tanah itu dibagi-bagikannya seluruhnya kepada fakir miskin Bani Zuhrah dan kepada para ibu-ibu orang mukmin, istri Rasulullah. Ketika jatah ibu Aisyah r.a. disampaikan orang kepadanya, ibu yang mulia itu bertanya, "Siapa yang menghadiahkan tanah itu buat saya?"

Orang itu menjawab, "Abdurrahman bin Auf."

Kata ibu Aisyah r.a., Rasulullah saw. pernah bersabda, "Tidak ada orang yang kasihan kepada kalian sepeninggalku, kecuali orang-orang yang sabar."

Begitulah doa Rasulullah saw. bagi Abdurrahman. Semoga Allah senantiasa melimpahkan berkah-Nya sepanjang hidupnya, sehingga Abdurrahman menjadi orang terkaya di antara para sahabat. Perniagaannya selalu meningkat dan berkembang. Kafilah dagangnya terus-menerus hilir mudik dari dan ke Madinah mengangkut gandum, tepung, minyak, pakaian, barang-barang pecah-belah, wangi-wangian dan segala kebutuhan penduduk.

Pada suatu hari iring-iringan kafilah dagang Abdurrahman terdiri dari tujuh ratus unta bermuatan penuh tiba di Madinah. Ya! tujuh ratus ekor unta bermuatan penuh, tidak salah. Semuanya membawa pangan, sandang, dan barang-barang lain kebutuhan penduduk. Ketika mereka masuk kota, bumi seolah-olah bergetar. Terdengar suara gemuruh dan hiruk pikuk. Sehingga Aisyah bertanya, "Suara apa hiruk pikuk itu?"

Dijawab orang, "Kafilah Abdurrahman dengan iring-iringan tujuh ratus ekor unta bermuatan penuh membawa pangan, sandang serta lainnya.

Kata Asiyah r.a. "Semoga Allah melimpahkan berkat-Nya bagi Abdurrahman dengan baktinya di dunia, serta pahala yang besar di akhirat. Saya mendengar Rasululalh saw. bersabda, "Abdurrahman bin Auf masuk surga dengan merangkak (karena surga sudah dekat sekali kepadanya)."

Sebelum menghentikan iring-iringan unta, seorang pembawa berita mengatakan kepada Abdurrahman bin Auf berita gembira yang disampiakan Aisyah, bahwa Abdurrahman bin Auf masuk surga. Serentak mendengar berita itu, bagaikan terbang ia menemuai ibu Aisyah. Katanya, "Wahai Ibu, apakah Ibu mendengar sendiri ucapan itu diucapkan Rasulullah?"

Jawab Aisyah, "Ya, saya mendengar sendiri."

Abdurrahman melonjak kegirangan. Katanya, "Seandainya aku sanggup, aku akan memasukinya sambil berjalan. Sudilah ibu menyaksikan, kafilah ini dengan seluruh kendaraan dan muatannya, kuserahkan untuk jihad fisabilillah.

Sejak berita yang membahagiakan itu, Abdurrahman pasti masuk surga, maka semangatnya semakin memuncak mengorbankan kekayaannya di jalan Allah. Hartanya dinafkahkannya dengan kedua belah tangan, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan, sehingga mencapai 40.000 dirham perak. Kemudian menyusul pula 40.000 dinar emas. Sesudah itu dia bersedekah lagi 200 uqiyah emas. Lalu diserahkannya pula 500 ekor kuda kepada para pejuang. Sesudah itu 1500 ekor unta untuk pejuang-pejuang lainnya dan tatkala dia hampir meninggal dunia, dimerdekakannya sejumlah besar budak-budak yang dimilikinya. Kemudian diwasiatkannya supaya memberikan 400 dinar emas kepada masing-masing bekas pejuang Perang Badar. Mereka berjumlah seratus orang, dan semua mengambil bagiannya masing-masing. Dia berwasiat pula supaya memberikan hartanya yang paling mulia untuk para ibu-ibu orang mukmin, sehingga ibu Aisyah sering mendoakannya, "Semoga Allah memberikannya minum dengan minuman dari telaga salsabil."

Di samping itu, dia meningggalkan warisan pula untuk ahli warisnya sejumlah harta yang hampir tidak terhitung banyaknya. Dia meninggalkan kira-kira 1000 ekor unta, 100 ekor kuda, 3000 ekor kambing, dia beristri empat orang. Masing-masing mendapatkan pembagian khusus 80.000, di samping itu masih ada peninggalannya berupa emas dan perak, yang kalau dia bagi-bagikan kepada ahli warinsnya dengan mengampak, maka potongan-potongannya cukup menjadikan seorang ahli warisnya manjadi kaya raya.

Begitulah karunia Allah SWT kepada Abdurrahman berkat doa Rasulullah kepadanya semoga Allah memberkatinya dan hartanya.

Walaupun begitu kaya rayanya, harta kekayaan itu seluruhnya tidak mempengaruhi jiwanya yang penuh iman dan takwa. Apabila ia berada di tengah-tengah budaknya, orang tidak dapat membedakan di antara mereka, mana yang majikan dan mana yang budak.

Pada suatu hari dihidangkan orang kepadanya makanan, padahal dia puasa. Dia menengok makanan itu seraya berkata, "Mushab bin Umair tewas di medan juang. Dia lebih baik daripada saya, waktu dikafani, jika kepalanya ditutup, maka terbuka kainnya. Kemudian Allah membentangkan dunia ini bagi kita seluas-luasnya. Sesungguhnya saya sangat takut kalau-kalau pahala untuk kita disegerakan Allah memberikannya kepada kita (di dunia ini)."

Sesudah berkata begitu, dia mengangis tersedu-sesudu, sehingga nafsu makannya jadi hilang.

Berkatalah Abdurrahman bin Auf dengan ribuan karunia dan kebahagiaan yang diberikan Allah kepadanya. Rasulullah saw. yang ucapannya selalu terbukti benar telah memberinya kabar gembira dengan surga jannatun na'im.

Telah turut menghantarkan jenazahnya ke tempatnya terakhir di dunia, antara lain sahabat yang mulia Sa'ad bin Abi Waqqash. Pada salat jenazahnya turut pula, antara lain, Dzun Nurain, Utsman bin Affan. Kata sambutan saat pemakaman, Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib.

Dalam sambutannya antara lain Ali berkata, "Anda telah mendapatkan kasih sayang, dan Anda berhasil menundukkan kepalsuan dunia. Semoga Allah senantiasa merahmati Anda. Amin!"

Sumber: Kepahlawanan Generasi Sahabat Rasulullah, oleh Abdurrahman Ra'fat Basya
READ MORE--->

.:::. Mehnah-Mu Penghapus Dosaku .:::.: October 2009
Post

Abdullah Bin Zubeir

Isu bahwa kaum muslimin tidak akan bisa melahirkan bayi karena telah diteluh oleh dukun-dukun Yahudi di Madinah, terjawab sudah. Seorang wanita mulia putri As Siddiq telah melahirkan kandungannya ketika beliau sedang hijrah dari Makkah ke Madinah menyusul teman-temannya seaqidah. Beliau tidak lain adalah Asma` binti Abi Bakar yang melahirkan bayi laki-laki-laki-laki di Quba` dan diberi nama Abdullah. Sebelum disusui Abdullah bin Zubeir dibawa menghadap Nabi SAW dan ditahniq dan didoa`kan oleh beliau.

Abdullah yang memang lahir dari pasangan mujahid dan mujahidah ini berkembang menjadi seorang pemuda pewira yang perkasa. Keperwiraannya dimedan laga ia buktikan ketika bersama mujahid-mujahid lainnya menggempur Afrika membebaskan mereka dari kesesatan. Pada waktu mengikuti ekspedisi tersebut usianya baru berkisar 17 tahun. Namun begitulah kehebatan sistem tarbiyah Islamiyah yang bisa mencetak pemuda belia menjadi tokoh-tokoh pejuang dalam menegakkan Islam.

Dalam peperangan tersebut jumlah personel diantara dua pasukan jauh tidak seimbang. Personel kaum muslimin hanya 120 ribu tentara sedangkan musuh berjumlah 120 ribu orang. Keadaan ini cukup membuat kaum muslimin kerepotan melawan gelombang musuh yang demikian banyak, walau hal itu tidak membuat mereka keder. Sebab bagi mereka perang adalah mencari kematian sedang ruhnya bisa membumbung menuju jannah sebagaimana yang telah dijanjikan Rabb mereka.

Melihat kondisi yang kurang menguntungkan tersebut segera Abdullah memutar otak mencari rahasia kekuatan lawan. Akhirnya ia menemukan jawaban, bahwa inti kekuatan musuh bertumpu pada raja Barbar yang menjadi panglima perang mereka. Segera dan dengan penuh keberanian ia mencoba menembus pasukan musuh yang berlapis-lapis menuju kearah panglima Barbar. Upayanya tidak sia-sia, ketika jarak antara dirinya dengan raja Barbar telah dekat segera ia tebaskan pedang nya menghabisi nyawa panglima kaum musyrik tersebut. Panji pasukan lawan pun direbut oleh teman-temannya dari tangan musuh. Dan ternyata dugaan Abdullah tidak meleset, segera setelah itu semangat tempur pasukan musuh redup dan tak lama kemudian mereka bertekuk lutut dihadapan para mujahid yang gagah berani.

Selain seorang jago perang, Abdullah juga seorang `abid yang penuh rasa khusuk dan ketawadhuan. Mujahis penah memberi kesaksian bahwa apabila Ibnu Zubeir sedang sholat, tubuhnya seperti batang pohon yang tak bergeming karena khusuknya dalam sholat. Bahkan Yahya bin Wahab juga bercerita bahwa apabila `Abdullah bin Zubeir ini sedang sujud, banyak burung-burung kecil bertengger dipunggung beliau karena mengira punggung tersebut adalah tembok yang kokoh. Tokoh yang tegas dalam kebenaran ini wafat pada usia 72 tahun terbunuh oleh tangan pendosa Hajjaj bin Yusuf.
READ MORE--->

.:::. Mehnah-Mu Penghapus Dosaku .:::.: October 2009
Post

Senator, Professor OKU Terhebat Meninggal Dunia


Pakar ekonomi Senator Prof Datuk Dr Ismail Md Salleh meninggal dunia semasa dalam penerbangan dari China ke Singapura awal hari ini.

Menurut pegawai Suruhanjaya Tinggi Malaysia di Singapura, Prof Dr Ismail disahkan meninggal dunia di Hospital Besar Singapura sebaik tiba di hospital itu pada kira-kira pukul 8 pagi.

Hospital itu kini dalam proses bedah siasat untuk mengetahui punca kematian, katanya ketika dihubungi Bernama.

Allahyarham Dr Ismail, 61, mencipta sejarah sebagai senator pertama yang dilantik daripada kalangan Orang Kurang Upaya (OKU) dan cacat penglihatan di Malaysia.

Beliau juga ialah bekas timbalan ketua pengarah Institut Kajian Strategik Antarabangsa (ISIS).

Bapa kepada enam orang anak itu ialah Ketua Pegawai Eksekutif Twintech Holdings dan Naib Canselor Universiti Kolej Antarabangsa Teknologi Twintech.

Beliau dilahirkan di Pasir Mas, Kelantan pada 2 Sept, 1947 dan pernah mendapat pelbagai anugerah atas kecemerlangannya di bidang pengajian, antaranya, anugerah Guiness Book of Records sebagai orang cacat penglihatan pertama di dunia mendapat ijazah Doktor Falsafah.
READ MORE--->

.:::. Mehnah-Mu Penghapus Dosaku .:::.: October 2009
Post

Sejadah Tegak Seperti Sedang Solat Di Malaysia








Mohamad Shuhaimi Md. Ilias (kiri) bersama beberapa jiran melihat sejadah yang 'berdiri' di rumahnya di Taman Haji Mohd. Amin, Permatang Pauh, Bukit Mertajam, Pulau Pinang, semalam.




BUKIT MERTAJAM 2 Okt. - Sepasang suami isteri yang berselisih pendapat mengenai arah kiblat di rumah mereka di Taman Haji Mohd. Amin di sini terkejut apabila sejadah di bilik sembahyang mereka tiba-tiba tegak menyerupai orang sedang solat.

Kejadian aneh itu berlaku kira-kira pukul 9.45 malam, tidak lama selepas Mohamad Shuhaimi Md. Ilias, 26, dan isterinya, Zainab Ramli, 26, berbincang mengenai kedudukan sebenar kiblat rumah mereka berbanding di masjid berhampiran.

Sebelum kejadian, Zainab sempat menghamparkan sejadah tersebut untuk menunjukkan arah kiblat yang biasa digunakannya tetapi Mohamad Shuhaimi menyifatkan kedudukan itu tidak begitu tepat.

Menurut Mohamad Shuhaimi, selepas berbincang dalam bilik berkenaan, dia pergi ke ruang tamu sebelum memandikan anak perempuannya manakala Zainab pula pergi menggosok pakaian.

''Tidak lama kemudian, Zainab tiba-tiba meluru kepada saya dalam keadaan muka pucat dan terkejut sebelum memberitahu sejadah yang dihamparkan tadi sudah tegak seperti orang sedang solat antara dua sujud," katanya ketika ditemui di rumahnya hari ini.

Mohamad Shuhaimi berkata, dia mengucap berkali-kali apabila melihat sendiri keadaan sejadah tersebut yang menyerupai seorang wanita bersolat.

Melihat peristiwa aneh itu, Mohamad Shuhaimi menghubungi keluarga terdekat dan jiran-jiran yang kemudian datang menyaksikan sendiri kejadian tersebut.
''Ada beberapa jiran yang datang dengan kompas untuk membuat ukuran dan mengakui bahawa kedudukan sejadah itu tepat menghala ke arah kiblat," katanya.

Mohamad Shuhaimi yang bekerja sebagai penghantar surat memberitahu, sejadah tersebut yang sudah sedikit lusuh, merupakan hantaran perkahwinan isterinya ketika mereka mendirikan rumah tangga empat tahun lalu.

Katanya, berita mengenai kejadian itu tersebar begitu cepat sehingga ada orang awam dari merata tempat termasuk Kuala Lumpur yang sanggup datang untuk menyaksikannya.

''Bagaimanapun kira-kira pukul 2.30 petang tadi, saya secara perlahan-lahan melipat sejadah tersebut atas nasihat dua pegawai daripada Jabatan Agama Islam negeri yang datang ke rumah kami," katanya. 

Katanya, ia bagi mengelak daripada berlaku perkara khurafat yang boleh menyesatkan akidah umat Islam.

Mohamad Shuhaimi berkata, dia dan isteri percaya ada hikmah di sebalik kejadian itu dan menganggapnya sebagai tanda kekuasaan Allah SWT.
READ MORE--->

.:::. Mehnah-Mu Penghapus Dosaku .:::.: October 2009
Related Posts with Thumbnails
Selamat Datang ke aljanggut.blogspot.com Dijemput kepada sahabat-sahabat untuk menghantar sebarang artikel ilmiah iaitu di aljanggut@yahoo.com, artikel tersebut akan dinilai sebelum dipaparkan di sini -Semoga dapat mengambil istifadah dan manfaat dari laman ini-

About Me

My photo
Selangor, Kelantan, Laut Merah, Germany
|.::Kuliyyah of Theology, Major In Belief & Philosophy::.|.::Kuliyyah of Arabic, International Islamic University Malaysia::.|

Chat Here

Visitors

Hye, anda tidak keseorangan di blog ini kerana sekarang Orang Sedang Menemani Anda!

Categories

About This Blog

Disclaimer

Please note that NONE of the files listed on this blog are stored on the site. We only serve to index contents available from other sites as a convenient and easy way for our visitors to find files that have been shared by their respective copyright owners.

As such, we DO NOT claim ownership rights of any documents and/or materials accessible or made available on this site, nor assume any responsibility for the contents on any externally-linked site or for any links on any externally-linked site. Use of this site is therefore solely at your own discretion.

If you believe that your copyrighted material may have been unintentionally infringed, please write to us directly for immediate removal.

::. aljanggut .::

Money Exchange